TIK. Apa sih yang pertama kali kamu pikirin waktu denger kata itu? Ya, komputer, internet, game online, dan… lain-lain. Emang bener sih, perkembangan teknologi zaman sekarang udah jadi satu keharusan sendiri bagi semua orang, tak terkecuali pelajar seperti kami. Seperti di sekolah kami, SMA Negeri 1 Kota Cirebon, TIK udah jadi pelajaran wajib tersendiri bagi anak-anak muridnya. Dari mulai kelas 1 SMA, kita diajarin segala macem tentang office en nggambar di komputer. Tentunya, pelajaran tersebut, nggak ganggu pelajaran yang lainnya. Walaupun sebenernya, belajar TIK lebih seru daripada belajar Matematika, Fisika, bahkan Bahasa Indonesia.
Untungnya kami berada di sekolah yang sangat menjunjung tinggi perkembangan teknologi. Jadi, kami bisa bersenang-senang menikmati fasilitas yang ada. Tapi, waktu kami masih duduk di kelas 1, fasilitas TI di sekolah kami belum begitu banyak. Hanya ada 2 laboratorium computer. Tapi, pas udah kelas 2 SMA, fasilitasnya bertambah dengan cepat. Munculnya warnet di pojok sekolah jadi daya tarik tersendiri bagi para warneter. Di situ kami sering kumpul, ngobrol bareng, sambil browsing internet. Kadang-kadang nyari tugas atau sekedar ngetik tugas.
Kehadiran warnet di sekolah sangat dimanfaatkan oleh kami. Biar panas, kami tetap saja asyik nongkrong di warnet. Coz warnetnya nggak ber-AC. Tapi, biaya murah jadi pertimbangan tersendiri. Belum cukup sampai di situ, sekolah lalu ngebentuk ekskul-ekskul yang berbau TI. Contohnya dr. PC. Ekskul ini jadi daya tarik baru bagi murid-murid penggemar computer. Mereka berbondong-bondong ikut ekskul ini. Tapi sayangnya, nggak semua orang bisa masuk dan jadi anggota kegiatan ekskul ini. Mereka harus melewati berbagai seleksi. Dari seleksi tulis, sampai seleksi praktek. Hasilnya, hanya 5 orang setiap kelas yang berhak mengenakan jaket ekskul dr. PC.
Kesempatan itu nggak mereka sia-siakan. Mereka belajar tekun, menelaah setiap bagian yang ada di computer. Dari komponen-komponennya, sampai bagaimana cara memperbaiki computer yang error. Uniknya, beberapa siswa dan siswi yang notabene cepat menguasai pelajaran dr. PC, jadi primadona di kelasnya masing-masing. Teman-teman mereka yang mengeluh tentang komputernya yang rusak, atau instalasi program, sangat membutuhkan mereka. Kadang-kadang waktu mereka memperbaiki computer temannya, mereka dibayar atau sekedar diberi hadiah terima kasih. Secara nggak langsung, mereka udah punya penghasilan sendiri.
Bukan cuma ekskul yang seru. Di setiap pelajaran wajib TIK, kita juga di ajak untuk mengenal software yang bermanfaat bagi kemudahan pekerjaan kita. Dari Microsoft Office Word, sampai Microsoft Front Page. Dengan cara belajar yang menyenangkan, pelajaran TIK jadi asyik dan menarik.
Munculnya hotspot sekolah, semakin memanjakan kita, para penjelajah dunia maya, dan para siswa-siswi yang ingin mencari resensi tugas sekolahnya. Bagi teman-teman yang punya laptop, kehadiran hotspot smansa sangat dimanfaatkan. Bahkan, yang belum punya laptop, langsung beli laptop dan segera menikmati hotspot gratis di smansa. Tapi, karena banyaknya pengguna hotspot di smansa, akses internetnya jadi lambat. Oleh karena itu, sekolah, khususnya ICT Center Smansa membuat peraturan baru. Yaitu, barangsiapa yang ingin menikmati hotspot, harus registrasi dahulu, dan membayar uang registrasi sebesar Rp. 50.000. Peraturan baru itu sempat diprotes oleh para siswa, namun toh akhirnya banyak siswa yang meregistrasikan dirinya untuk jadi member hotspot smansa.